Dari Kabupaten untuk Nusantara : Kolaborasi Melalui Kuliner dan Budaya
Keanekaragaman hayati Indonesia, khususnya di kabupaten anggota LTKL tak henti memberikan inspirasi dan menjadi sumber dari berbagai kreasi kuliner maupun seni budaya. Di kabupaten LTKL UMKM dan pelaku usaha ekonomi kreatif lokal terus bergerak untuk mengolah kekayaan alamnya menjadi produk bernilai tambah. Salah satu produk inovasi berbasis alam yang dikembangkan adalah produk pangan yang berbasis kearifan lokal maupun modifikasi teknik pengolahan yang membuat produk-produk ini tidak hanya dapat dinikmati oleh konsumen lokal, tapi berpotensi untuk masuk dalam rantai pasok industri hotel, restoran dan kafe di skala nasional. Dari sini, sektor pariwisata juga dapat ditumbuhkan dengan fokus pada pengalaman gastronomi, alam dan budaya. Untuk mendorong ini, koneksi kepada mitra kolaborasi yang tepat menjadi kunci, dan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) sepanjang Januari-Juni 2004 telah berperan aktif dalam memfasilitasi kolaborasi antar pihak untuk mencapai tujuan tersebut. Yuk, simak lebih lanjut berbagai hasil kolaborasi yang tercipta selama periode 6 bulan ini.
Secangkir Kopi dan Sepiring Kesegaran: Anomali Coffee dan Pinaloka Berkolaborasi Melestarikan Alam dengan Nanas Mahkota Siak.
Anomali Coffee, perusahaan minuman dan makanan ternama, berkolaborasi dengan Pinaloka, perusahaan lokal dari Siak, Riau, untuk mengangkat dan memperkenalkan produk inovasi turunan dari Nanas Mahkota Siak ke konsumen di kota-kota besar. Produk selai nanas, sirup nanas dan nanas kering dari Pinaloka digubah oleh tim R&D Anomali Coffee dan menjadi menu baru untuk kudapan ringan, makanan utama maupun minuman segar. Total ada 5 menu yang diluncurkan pada 22 Februari 2024 dan dapat dinikmati di seluruh cabang Pinaloka di Jakarta, Bandung, Bali dan Makassar. Kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen Anomali untuk menggunakan pasokan bahan pangan yang diolah secara ramah sosial dan ramah lingkungan terutama berkontribusi pada perlindungan hutan dan gambut serta berdampak langsung pada petani dan masyarakat di daerah.
Pinaloka, yang digawangi oleh orang muda asli Siak, Cindy Shandoval, bekerjasama dengan kelompok usaha wanita, Sakura Temusai mengolah nanas jenis varietas Mahkota Siak yang ditanam di 3 desa di Kecamatan Sungai Apit sebagai usaha merestorasi lahan gambut di Kabupaten SIak merupakan usaha restorasi dan di Kolaborasi ini menghadirkan menu baru yang lezat dan meningkatkan kesejahteraan petani nanas.
Nanas Mahkota Siak ditanam di lahan gambut dan memiliki rasa manis pekat dengan kandungan vitamin C tinggi. Nanas ini ditanam untuk menjaga kelembaban lahan gambut dan mencegah kebakaran. Nanas Mahkota Siak dikembangkan di desa-desa peduli gambut di Kabupaten Siak bekerja sama dengan berbagai mitra lokal dan nasional di dalam koalisi mitra Lingkar Temu Kabupaten Lestari seperti beberapa di antaranya Wineco, WRI, Daemeter, Sedagho Siak serta lembaga pemerintah seperti Badan Restorasi Gambut dan Mangrove dengan program Desa Pantau Gambut.
Pinaloka saat ini bekerja sama dengan petani lokal dari desa Tanjung kuras, desa Penyengat, desa Temusai dan desa Lalang dengan potensi luasan perkebunan nanas 3.380 hektar, yang melibatkan 33 petani dan 21 perempuan untuk mengolah produk nanas. Targetnya pada akhir tahun 2024 akan melibatkan 100 petani. Dari sisi perkembangan usaha nanas Pinaloka dengan koneksi ke mitra Horeca nasional seperti Anomali berhasil meningkatkan produksi dari yang tadinya 8 liter sirup per bulan saat ini mencapai 80 liter sirup per bulan, harapannya dengan kolaborasi ini semakin meningkatkan transaksi Pinaloka dan perkembangan ekonomi masyarakat Siak.
Treasures of Sigi: Menghadirkan Kekayaan Sigi di Jantung Ibukota
Kabupaten Sigi di Sulawesi Tengah memiliki potensi besar untuk ekowisata dengan Cagar Biosfer Lore Lindu yang kaya akan keanekaragaman hayati dan budaya. Promosi budaya dan kuliner Sigi di Festival Lestari #5 mendapatkan tindak lanjut berupa ajakan kolaborasi dari Javara dan The Dharmawangsa Hotel untuk mengangkat Sigi khususnya khasanah kuliner dan pangan lokal serta daya tarik wisata alam dan budayanya. Program Treasure of Sigi dilaksanakan pada 05 April sampai dengan akhir Mei 2024. Dalam program ini, The Dharmawangsa Hotel secara eksklusif menggelar Makan Malam Spesial setiap harinya yang berisikan menu gubahan dari maestro kuliner tradisional SIgi dengan menggunakan bahan dari komoditas hutan dan pertanian Sigi seperti coklat, vanila, pakis, tomat, garam dan ikan.
Selain mengangkat kuliner dan pangan lokal, Treasure of Sigi juga menjadi ajang peluncuran paket ekowisata Sigi yang juga meliputi wisata hutan dan anggrek, jelajah kuliner dan sejarah. Ajang ini juga membuka kesempatan bagi tamu hotel The Dharmawangsa untuk mendukung pengembangan Sekolah Adat Toro yang menjadi ruang bagi anak-anak Sigi belajar mengenai adat dan perlindungan ekosistemnya.
Acara ini berhasil memperkenalkan kabupaten Sigi kepada pihak-pihak strategis dan mendorong kolaborasi pengembangan wisata Sigi lebih jauh lagi. Salah satu bentuk konkrit dari keberhasilan acara ini adalah diangkatnya Treasure of Sigi sebagai salah satu tema pada Ubud Food Festival tahun 2024 di Ubud Bali.
Menjelajahi Cita Rasa Nusantara di Bulan Suci: Kolaborasi LTKL dan Masak TV Hadirkan Hidangan Ramadan Istimewa
Ramadan merupakan bulan suci yang penuh berkah dan momen spesial untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat. Di bulan ini, LTKL bekerja sama dengan Masak TV untuk menghadirkan program spesial yang mengangkat produk-produk UMKM mitra LTKL melalui berbagai menu santapan Ramadan. Kampanye digital yang dilakukan memberi ruang bagi berbagai produk UMKM dari kabupaten LTKL untuk dikembangkan menjadi resep-resep yang relevan bagi konsumen rumah tangga dan masa Ramadan. Dari kampanye digital tersebut didapatkan interaksi dengan 1,6 juta pengguna media sosial dan berdampak pada pembelian produk-produk UMKM kabupaten di Gerai Kabupaten Lestari.
Beberapa santapan menggugah yang diangkat dalam Masak TV di antaranya:
-
- Green Smoothie menggunakan produk dari Pinaloka
- Wedang Secang Asam Maram menggunakan produk dari Kalara Borneo
- Es Buko Cokelat menggunakan produk dari Coklat Pak Tani Sigi
- Banana Coffee Latte menggunakan produk dari Prilian Kulawi
- Es Nanas Madu Probiotik menggunakan produk dari Madu Saja SGU
Cek di sini untuk menu-menunya.
Sigi Menyapa Ubud : Pengenalan Kuliner dan Ekowisata Sigi di Ubud Food Festival 2024
Pada 30 Mei – 02 Juni 2024, Ubud Food Festival digelar kembali di Ubud, Bali. Sebagai salah satu festival makanan prestisius di Indonesia bahkan di dunia, Ubud Food Festival selalu menjadi ajang referensi bagi pelaku industri hotel, restoran dan kafe dalam menemukan inovasi maupun kreasi di industri makanan dan minuman. Melanjutkan rangkaian Treasure of Sigi bersama dengan The Dharmawangsa dan Javara, kuliner Sigi beserta dengan cerita keanekaragaman hayati Cagar Biosfer Lore Lindu diangkat dan dipersembahkan di restoran Plataran Ubud. Gampiri Interaksi, sentra inkubasi Sigi yang diwakili oleh Janiva, salah satu inkubator lokal, berkesempatan untuk mempresentasikan cerita budaya dan ragam pangan dari SIgi beserta dengan beberapa produk inovasi dari kelor, kemiri, vanila, coklat, kopi, bawang batu dll.
Kolaborasi Pembelajaran Ekonomi Lestari Kalimantan Barat oleh Mitra Nasional dan Global
Pada 10 Juni 2024, LTKL beserta dengan beberapa mitra seperti LBBT, Manka, Madani, Supernova Ekosistem, Gemawan, dan Koalisi Ekonomi Membumi yang telah berkolaborasi bersama mendorong pendekatan lanskap dan yurisdiksi di kalimantan Barat mengundang menjamu beberapa mitra dari global dan nasional khususnya yang bekerja di sektor Forest, People and Climate untuk saling tukar pembelajaran dan merumuskan aksi kolektif bersama untuk mengakselerasi target capaian bersama dengan melihat studi kasus dan bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, organisasi masyarakat sipil, sentra inkubasi, inovasi dan produksi, petani komoditas, pelaku usaha entitas swasta, investor maupun para akselerator dan local champion di Kalimantan Barat. Tukar pembelajaran ini berhasil mengkoneksikan kelompok usaha dan portofolio inovasi berbasis alam dari komoditas kakao agroforestri, kopi, tengkawang, keladi dan pelaku usaha seperti Kalara Borneo, Arcia Oil, Kojal Koffee, dan Pesona Kalbar Hijau.