Tentang LTKL

Terdapat 34 profesional muda yang memilih berkarir di kabupaten tempat mereka tinggal, dan saat ini bekerja di bidang bisnis berkelanjutan di 3 kabupaten.

Transaksi sebesar hampir 25.000 USD sebagai bagian dari  pengadaan barang dan jasa berkelanjutan di 9 kabupaten pada  2 tahun terakhir.

Terdapat dua entitas bisnis berbasis masyarakat terbentuk di Siak dan Sintang dan 36 entitas di kabupaten yang telah bertransisi menjadi bisnis berkelanjutan di 9 kabupaten untuk mendorong kesejahteraan masyarakat

Terdapat 1 produk inovasi baru yang berlisensi distribusi nasional, 5 produk baru untuk pasar dari 2 kabupaten, 27 produk inovasi yang dikembangkan dalam tahap ide di 3 kabupaten,  dan 40 produk berkelanjutan dari 9 kabupaten

Terdapat peningkatan pendapatan pada usaha berkelanjutan berkisar 150%-10% dalam dua tahun melalui program yang difasilitasi oleh LTKL.

Terdapat 127 profesional muda yang terlibat aktif untuk pengembangan usaha dan kabupaten berkelanjutan di 6 kabupaten.

Seluas 4 juta hektar hutan dan 1 juta hektar gambut pada 6 kabupaten telah tercantum pada dokumen perencanaan dan kerangka peraturan sebagai dasar untuk melindungi ekosistem penting.

Hampir 3 juta USD kontribusi dari filantropi untuk mendukung transformasi kabupaten berkelanjutan di 9 kabupaten pada 2 tahun terakhir.

Seluas 76,744 hektar lahan gambut pada tiga desa di Siak telah dilindungi melalui entitas bisnis berkelanjutan dengan komitmen melindungi dan melestarikan ekosistem penting.

Terdapat 4 kabupaten (Siak, Musi Banyuasin, Sintang, Sigi) yang telah melakukan ko-kreasi dan mengimplementasikan aksi bersama untuk mendukung transformasi kabupaten berkelanjutan melalui bisnis dan investasi lestari.

Terdapat komitmen publik untuk transformasi kabupaten berkelanjutan melalui penandatanganan Deklarasi LTKL 2030 yang bertujuan untuk melindungi 5.5 juta hektar hutan dan hampir 2 juta hektar gambut, sekaligus menyejahterakan 1 juta keluarga oleh 9 kabupaten anggota LTKL

Terdapat 5 kabupaten (Sintang, Siak, Bone Bolango, Sanggau, dan Kapuas Hulu) yang telah melakukan penyelarasan dokumen perencanaan dengan prinsip keberlanjutan sebagai dasar transformasi kabupaten berkelanjutan.

Terdapat 168 organisasi yang mewakili masyarakat sipil, perusahaan berdampak, mitra pembangunan, dan asosiasi terlibat aktif dalam proses transformasi kabupaten berkelanjutan

Terdapat 3 kabupaten (Aceh Tamiang, Musi Banyuasin, Siak) yang telah mendirikan struktur tata kelola multipihak melalui aksi kolektif untuk transformasi kabupaten berkelanjutan.

Terdapat 6 kabupaten (Sintang, Siak, Sigi, Musi Banyuasin, Gorontalo, Sanggau) yang telah merancang kebijakan dan peraturan kerangka kerja untuk transformasi kabupaten berkelanjutan.

470,000 USD telah diinvestasikan sektor swasta untuk mendukung pendirian entitas bisnis  baru yang berkelanjutan di 2 kabupaten.

Terdapat 4 kabupaten (Sintang, Gorontalo, Musi Banyuasin, Sigi) yang telah melaksanakan implementasi model pemantauan dan evaluasi untuk mengukur dan melaporkan kemajuan berkelanjutan.