Sebagai asosiasi pemerintah kabupaten yang bergotong royong untuk mewujudkan pembangunan lestari, menjadi prioritas LTKL untuk mendukung para kabupaten anggota dalam upayanya merespon pandemi dengan memastikan masyarakat mampu lebih tangguh dalam menghadapi bencana alam dan non-alam, seperti pandemi ini. Dari survei yang dilakukan kepada pemerintah kabupaten, perwakilan kaum muda, dan mitra lokal LTKL di sembilan kabupaten tersebut, gotong royong yang mereka butuhkan ada lima jenis. Pertama adalah bantuan logistik berupa alat kesehatan; alat kebersihan personal seperti masker kain, hand sanitizer, dan sabun; dapur umum yang menyediakan kebutuhan pangan, dan distribusi produk pertanian masyarakat. Kedua adalah mengenai peningkatan kapasitas masyarakat kabupaten berupa pengembangan kapasitas untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) dan masyarakat yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja untuk membuka & mendapatkan penghasilan lain, serta pelatihan penggunaan media daring.
Ketiga adalah bantuan finansial berupa modal UKM, stabilisasi harga terutama pangan, dan bantuan langsung. Keempat adalah informasi yang tepat dan terpercaya mengenai pandemi ini dan yang perlu dilakukan untuk langkah-langkah pencegahannya. Kelima adalah bantuan riset tentang analisis dampak dan skenario pemulihan pasca Covid-19, serta adaptasi ketahanan pangan.
Dari lima poin tersebut, Sekretariat LTKL menginisiasi program “Gotong Royong Lestari Lawan Covid-19” sebagai upaya membantu dan mengumpulkan bantuan dari seluruh mitra dan rekanan LTKL melawan pandemi di kabupaten-kabupaten tersebut. Program tersebut dibagi menjadi tiga tema besar yaitu Berdaya di Tengah Pandemi, Logistik untuk Logika, dan Siasat Hidup dalam Pandemi.
Badan Pangan Dunia Food Agriculture Organization (FAO) mengingatkan bahwa dunia di ambang krisis pangan. Presiden Jokowi pada acara daring Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 30/4 lalu menekankan tentang kesiapan produksi pangan hingga pendistribusiannya.
Menjawab tantangan Presiden tersebut, Kementan memberikan stimulus berupa relaksasi kredit usaha rakyat di sektor pertanian, serta mempercepat bantuan sarana dan prasarana pertanian untuk meningkatkan produksi pangan dan menjaga agar petani tetap berproduksi. Kementan juga menggerakkan Pasar Mitra Tani yang ada di seluruh provinsi untuk memperpendek mata rantai pasok agar konsumen mendapat pangan berkualitas dengan harga terjangkau.
Berdasarkan hal tersebut, program “Gotong Royong Lestari Lawan Covid-19” menyelenggarakan diskusi daring mengenai pertanian terintegrasi dan berkelanjutan pada jumat (15/5) lalu. Diskusi tersebut diadakan khusus untuk masyarakat Kabupaten Sintang, dengan pemantik oleh Gandi Ali Mardana, Praktisi Pertanian Integrasi Berkelanjutan Agrapana dan Elisa Gultom, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang.
Diskusi yang berjalan menjelang buka puasa tersebut memaparkan situasi pertanian dan perkebunan di kabupaten Sintang saat ini dan solusi yang bisa dilakukan. “Pemanfaatan lahan pertanian yang sudah harus dilakukan secara maksimal dan terintegrasi. Disamping itu, agar petani bisa langsung menjual produknya kepada konsumen, diperlukan pengemasan yang baik pula. Disamping akan menambah nilai beli, juga untuk menjaga kualitas produk,” ujar Gandi Ali. Program “Gotong Royong Lestari Lawan Covid-19” berjalan sepanjang Mei-Juli 2020. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program yang akan dijalankan lainnya dan gotong royong untuk ikut serta dalam program ini, sila hubungi Sekretariat LTKL melalui email admin@kabupatenlestari.org dengan subyek “Gotong Royong Lestari”.