Jakarta, 19 Juli 2022 – Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) bersama dengan organisasi jejaring mitra utama mengadakan Rapat Umum Anggota (RUA) yang dilaksanakan secara hibrida, bertempat luring di JCC Senayan, Jakarta Pusat dan daring melalui platform Zoom. RUA merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi yang melibatkan anggota LTKL dan jejaring mitra dalam menentukan strategi untuk mencapai masyarakat yang sejahtera dan lingkungan yang terjaga.
Pada pembukaannya, Nelson Pomalingo, Bupati Gorontalo sekaligus Sekretaris Jenderal LTKL menyampaikan beberapa capaian utama LTKL dalam kurun 2021-2022, di antaranya yaitu:
- Adanya skema inovasi pendanaan melalui Transfer Anggaran Berbasis Ekologi dari Kabupaten ke Desa (TAKE) di Kabupaten Siak, Sanggau dan Sigi;
- Adanya pendampingan integrasi skema perencanaan dengan aspek keberlanjutan baik dari RPJMD atau RPD, RTRW dan RUPM seperti Kabupaten Sintang, Musi Banyuasin, Aceh Tamiang, dan Sigi;
- Model inovasi dan investasi berbasis industri hilirisasi seperti di Kabupaten Siak melalui pengembangan ikan gabus dan mendapatkan MIT Solve Challenge di tahun 2021;
- Beberapa model tata kelola multipihak seperti Pusat Unggulan Komoditas Lestari (PUKL) di Musi Banyuasin, Pusat Unggulan Perkebunan Lestari (PUPL) di Aceh Tamiang, Sekretariat Bersama di Sintang, Sabang Merah Berdompu di Sanggau, Tim Koordinasi Siak Hijau dan baru saja ada inisiasi Gugus Tugas Sigi Hijau dan Tim Investasi Gorontalo Hijau; dan
- Skema pemantauan dan pelaporan melalui Kerangka Daya Saing Daerah dimana tahun ini ada dua kabupaten yang sedang memulai yaitu Kabupaten Musi Banyuasin dan Bone Bolango.
Dalam RUA tahun ini juga diumumkan beberapa kegiatan strategis seperti keputusan yang menetapkan Kabupaten Sigi sebagai tuan rumah Festival Lestari 2023. Festival Lestari merupakan penamaan baru dari Festival Kabupaten Lestari yang telah diselenggarakan di tahun-tahun sebelumnya dengan cakupan pelibatan yang lebih luas hingga ke tingkat provinsi dan nasional.
“Dengan adanya Festival Lestari di Sigi akan tercipta pertemuan antar para pemangku kepentingan dengan kebutuhan Pemerintah Kabupaten Sigi dalam membantu proses tercapainya pilar pembangunan menuju kabupaten yang lestari. Saya tambahkan bahwa diperlukan dalam konsep Kabupaten Lestari dibutuhkan inovasi-inovasi dalam menggerakkan roda ekonomi masyarakat di tengah-tengah 70 persen Hutan Lindung yang mengelilingi Kabupaten Sigi,” jelas Mohamad Irwan, Bupati Sigi.
Kabupaten Sigi dan jejaring mitra LTKL juga menandai kolaborasinya melalui penandatanganan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sigi dengan Cocoa Sustainability Partnership (CSP) dan PISAgro untuk penguatan komoditas kakao dengan pendekatan yang ramah lingkungan dan sosial. Selain itu, pada RUA tahun ini juga diperkenalkan dua organisasi yang bergabung menjadi jejaring mitra utama LTKL yaitu PT Alam Siak Lestari dan Yayasan Sanggar Inovasi Desa, menambahkan jumlah jejaring mitra utama LTKL menjadi total 26 organisasi.
Selain capaian dan kolaborasi, RUA 2022 juga mengukir sejarah disahkannya Tim Perumus yang terdiri dari Pemerintah kabupaten dan Jejaring Mitra Utama. Tim Perumus bertugas untuk membantu Ketua Program LTKL dalam menyusun strategi dan menghubungkan kebutuhan daerah dengan potensi kapasitas yang sesuai dengan para mitra.
Perjalanan menuju Visi Kabupaten Lestari 2030 tidak akan mungkin tanpa komitmen kuat dari seluruh kabupaten anggota serta jejaring mitra LTKL. Lima tahun perjalanan LTKL, telah membuktikan bahwa gotong royong tetap menjadi pondasi utama untuk mewujudkan Indonesia yang subur tanahnya, lestari alamnya, dan sejahtera masyarakatnya.