Menghubungkan dan Memberdayakan UKM untuk Peningkatan Daya Saing dalam Rantai Pasok Global
Surabaya, 15 September 2022 – Kamar Dagang Indonesia (KADIN) didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, bersama sejumlah lembaga inisiator diantaranya APINDO, Koalisi Ekonomi Membumi, Entrepreneurs Organization serta BPC HIPMI Surabaya baru-baru ini mengadakan kegiatan side-event pertemuan Business 20 (B20) Indonesia pada 15-16 September 2022 yang dilakukan secara paralel di Hotel Majapahit, Hotel Santika, dan Hotel Holiday Inn Surabaya dengan mengusung tema “Rantai Nilai Global dan Rantai Pasokan Berkelanjutan: Kapasitas dan Konektivitas”.
Selaras dengan tema, pertemuan side-event B20 Indonesia kali ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan perhatian khusus pada upaya-upaya peningkatan kapasitas dan konektivitas UKM dan perusahaan skala kecil-menengah agar dapat berpartisipasi dalam rantai pasok global. Hal ini dilandaskan pada fakta bahwa partisipasi UKM dalam pasar global masih minim, berbanding terbalik dengan keterlibatan industri-industri besar. Padahal, para UKM memegang peranan penting, utamanya dalam memasok kebutuhan suku cadang dan bahan baku industri lainnya.
Keterbatasan UKM dalam rantai pasok global ini diakibatkan oleh sejumlah faktor, diantaranya kerentanan UKM itu sendiri dalam mendapatkan pasokan bahan baku yang stabil akibat tantangan perubahan iklim dan kebencanaan, serta ketidakberdayaan mereka dalam menghadapi ketat dan beragamnya regulasi perdagangan internasional. Meski demikian, KADIN melihat tantangan ini dapat diselesaikan dengan meningkatkan kolaborasi dan konektivitas antar semua pihak yang terlibat dalam rantai pasok baik dari hulu dan hilir. Karenanya, pertemuan B20 Indonesia disusun dengan sedemikian rupa agar para pemangku kepentingan baik dari sisi pemerintah maupun pelaku usaha dapat bertemu untuk bersinergi dalam meniadakan tantangan dan menciptakan ekosistem pendukung pagi pelaku usaha.
Seperti utarakan oleh Ibu Shinta Kamdani selaku Ketua B20, “B20 Indonesia terus berupaya melibatkan para pemimpin bisnis dan pemerintah untuk menciptakan perubahan yang kita inginkan. Dari sisi supply & value chain global, pada level kebijakan, B20 mendorong adopsi ekosistem supply chain yang inklusif, sebagai gerakan global untuk memberdayakan UMKM menjadi bagian dari rantai pasok nasional dan global di bawah dukungan kolaboratif dari pemerintah, bisnis, lembaga keuangan, dan banyak lagi”.
Tidak berhenti pada tahap diskusi, pertemuan side-event B20 ini juga menghasilkan sejumlah tindak kolaborasi nyata. Dalam sesi joint Commitment Sustainable Investment Guideline Action – Road to G20 Summit, Kementerian Investasi/BKPM menyatakan komitmennya untuk bergerak bersama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, SMESCO Indonesia, Bappenas, KADIN dan Koalisi Ekonomi Membumi untuk mendorong transformasi iklim investasi dan usaha. Uniknya, dalam komitmen ini, Kementerian Investasi/BKPM menyatakan bahwa upaya dukungan ini akan difokuskan pada peningkatan usaha yang tidak hanya mensejahterakan masyarakat semata, namun juga memastikan lingkungan terjaga. Hal ini menyatakan gebrakan signifikan bagi iklim industri yang mendorong transformasi para bisnis ke bisnis yang lebih bertanggung jawab dan memperhatikan Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola sesuai prinsip Environmental, Sustainability, and Governance (ESG) yang tengah digaungkan di tahap internasional.
Untuk mendorong dan mendukung para bisnis bertransformasi ke arah bisnis lestari, Kementerian Investasi/BKPM pun tengah mempersiapkan Panduan Investasi Lestari atau Sustainable Investment Guideline (SIG). Dijelaskan oleh Bapak Indra Darmawan selaku Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, “Panduan Investasi Lestari disusun untuk memberikan panduan bagi pelaku bisnis besar dan kecil, serta calon investor untuk melakukan transformasi bisnis ke arah bisnis yang ramah sosial dan ramah lingkungan”. Karenanya, dengan panduan ini diharapkan seluruh pelaku usaha dapat memahami tahapan-tahapan yang perlu dipersiapkan untuk memenuhi indikator ESG yang akan mampu menarik pendanaan internasional lebih lanjut. Panduan yang saat ini disusun bersama dengan Koalisi Ekonomi Membumi, yakni sebuah gerakan yang dinaungi oleh Deklarasi Bersama antara Pemerintah (Kementerian Investasi, Kementerian Koperasi UKM, SMESCO Indonesia, BAPPENAS & Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan) bersama asosiasi swasta dan komoditas (KADIN, APINDO, HIPPMI, PISAgro, CSP, SCOPI, SSI) serta Koalisi Mitra Pembangunan (ASYX, Lingkar Temu Kabupaten Lestari dan lainnya), direncanakan untuk diluncurkan kepada publik dalam momentum G20 bulan November 2022 nanti.
Secara nyata, Koalisi Ekonomi Membumi ini juga menargetkan untuk memberikan dampak langsung peningkatan kapasitas UMKM untuk bertransformasi kepada bisnis lestari di 79 kabupaten di seluruh Indonesia dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini selaras dengan penjelasan Ibu Gita Syahrani selaku pemantik diskusi dari Lingkar Temu Kabupaten Lestari dalam sesi Joint Commitment tersebut, bahwa Panduan Investasi Lestari, akan menjadi salah satu acuan penting untuk memandu para bisnis untuk secara bertahap bertransisi dan mendukung pemerintah Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emisi.
Selain sesi pleno yang menjadi pembuka side-event B20, pertemuan kali ini juga menyelenggarakan sejumlah sesi interaktif; di antaranya adalah sesi dialog interaktif dan business forum yang diadakan secara online dan offline di mana para pembicara yang berasal dari Kementerian/ Lembaga, pemimpin perusahaan/UKM, serta perwakilan lembaga internasional yang fokus pada agenda B20 dalam berbagai isu rantai nilai global, untuk berbagi pandangan dan rekomendasi kebijakan. Di antaranya adalah terkait bagaimana peranan pemerintah sebagai pemberdaya kapasitas dalam memfasilitasi ekosistem dan kebijakan untuk pertumbuhan ekonomi; Rantai Nilai Energi & Masa Depan Hijau dan Desain Ulang Rantai Pasokan & Mendukung Ekosistem untuk Partisipasi Rantai Nilai Global.
Di samping sesi diskusi di atas, para pelaku UKM yang tertarik untuk langsung belajar, berjejaring maupun berkonsultasi terkait bisnisnya dengan para ahli juga terakomodir dalam Business Workshops & Business/Investment Matching. Dalam sesi lokakarya ini, Kementerian Investasi/BKPM, Koalisi Ekonomi Membumi, KADIN Jawa Tengah, KADIN Jawa Timur, KADIN Surabaya membuka sesi khusus untuk para pelaku usaha untuk berdiskusi dan melihat studi kasus terkait Sustainable Investment Guideline.
UNDP Indonesia serta ASYX pun turut membuka sesi khusus terkait keterampilan digital dan hijau untuk UKM untuk UKM Jawa Timur dalam lokakarya edisi khusus bagi para pelaku UKM Jawa Timur dalam sesi Workshop Bisnis Lestari untuk UKM.
TENTANG KOALISI EKONOMI MEMBUMI
Sebuah gerakan bersama untuk mendorong tumbuhnya ekosistem investasi hijau untuk bisnis skala besar dan UMKM di Indonesia dengan kerjasama multipihak dan antar negara. Gerakan ini akan dinaungi oleh Deklarasi Bersama antara Pemerintah [Kementerian Investasi, Kementerian Koperasi UKM, SMESCO Indonesia, BAPPENAS & Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan] bersama asosiasi swasta dan komoditas [KADIN, APINDO, HIPPMI, PISAgro, CSP, SCOPI, SSI] dan Koalisi Mitra Pembangunan yang menunjukkan komitmen gotong-royong selama 5 tahun [2022 – 2026]. Hingga saat ini, Koalisi Ekonomi Membumi memiliki lebih dari 24 anggota mitra organisasi pembangunan yaitu: Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), ANGIN, APINDO UMKM, APKASI, ASYX Holdings, CDP, Cleanomic, CSP Indonesia, DENTONS HPRP, EcoNusa Foundation, Ecoxyztem Venture Builder, Entrepreneurs Organisation Indonesia East,, Greenhope, GRI, HIPMI Jakarta, Idelaju, Impact Hub Jakarta, Instellar, Katalys Partners, Keraton surya negara sanggau, Kopernik, Krealogi, KUMPUL, Lestari Capital, Lingkar Temu Kabupaten Lestari, Paloma Sjahrir Foundation, Pandegha Agrahita Loka, PISAgro, PLUS, Pratisara Bumi Foundation, SCOPI, SKSG Universitas Indonesia, Social Corporate Law Society (SOCOLAS), Social Innovation Acceleration Program (SIAP), Spice Land Indonesia, Stockholm Environment Institute, Supernova Ecosystem (Konstelasi & Equatora), Swadaya.id, Systemiq, Tanah Air Lestari, Traction Energy Asia, Tropical Landscapes Finance Facility, ukmindonesia.id, Universitas Widya Kartika Surabaya, YAYASAN INISIATIF DAGANG HIJAU (IDH), Yayasan Madani Berkelanjutan, Yayasan Strategi Konservasi Indonesia (Conservation Strategy Fund – CSF), Yayasan Rumah Energi.
Kontak Media:
- Adinda Aksari | Koalisi Ekonomi Membumi | 0878-8897-6133
- Fahmi Imam F | ASYX Indonesia | 0896 2243 9555 | fahmi.fauzy@asyx.com