Diskusi Dua Hari Bertajuk Rantai Nilai Global dan Rantai Pasok Berkelanjutan: Kapasitas dan Konektivitas-Menuju Ekosistem Kolaboratif Ekonomi Membumi di Indonesia
Surabaya, 15 September 2022 – Kamar Dagang Indonesia (KADIN) dan sejumlah lembaga inisiator terkait kembali mengadakan rangkaian side-event pertemuan Business 20 (B20) Indonesia pada tanggal 15-16 September 2022. Diadakan di Hotel Majapahit dan Hotel Holiday Inn, Surabaya, acara bertajuk “Rantai Nilai Global dan Rantai Pasok Berkelanjutan: Kapasitas dan Konektivitas” ini dihadiri oleh perwakilan negara-negara anggota G20, pemerintah pusat dan regional, bisnis dan industri, akademisi, komunitas dan organisasi masyarakat sipil, serta business enablers & ecosystem. Adapun di hari ketiga pelaksanaan acara, diadakan kunjungan perwakilan terbatas untuk melihat best industrial practices di Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) dan melakukan penanaman mangrove di hutan ekowisata mangrove Wonorejo.
Acara ini diadakan karena momen presidensi G20 kali ini diharapkan dapat mendorong ekosistem global untuk bersama-sama menerapkan prinsip RECOVER TOGETHER, RECOVER STRONGER pasca pandemi. Mengutip kembali perkataan Shinta Widjaja Kamdani, Ketua B20, “Dengan berkomitmen membawa kembali komunitas bisnis G20 di bawah satu kesepakatan resmi untuk kembali lebih kuat menuju sebuah pertumbuhan ekonomi global yang inklusif, berdaya tahan tinggi, dan kolaboratif”, implementasi peningkatan ekonomi tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu dilakukan upaya kolaboratif sekaligus melihat aspek lain, yaitu inklusivitas dan keberlanjutan. Ini juga didukung oleh riset Sustainability Foundational Study dari Kantar yang menunjukkan tren positif, yaitu 72% masyarakat Indonesia saat ini sudah mempertimbangkan aspek keberlanjutan saat berbelanja.
Fakta lain menunjukkan bahwa pandemi berhasil mengubah pola belanja masyarakat menjadi lebih mengarah ke digital economy. Seperti dikatakan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia, Teten Masduki, per Juni 2022 lalu, 19,5 juta pelaku UMKM atau 30,4% dari total UMKM telah terdaftar di platform e-commerce. Namun, jumlah ini masih kurang 11 juta jika mengingat untuk tahun 2024, ditargetkan ada 30 juta UMKM yang masuk dalam ekosistem digital. Atas target ini juga, potensi peningkatan nilai ekonomi digital di Indonesia diprediksi cukup signifikan, yakni delapan kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun ke depan atau mencapai Rp 4.531 triliun pada 2030.
Kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik sebagai momentum untuk mendukung peningkatan kapasitas UMKM lokal. Koalisi Ekonomi Membumi bersama sejumlah kementerian dan lembaga terkait sedang menyusun Panduan Investasi Lestari (Sustainable Investment Guideline (SIG)) yang nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk perubahan menuju terciptanya ekosistem bisnis ramah sosial dan ramah lingkungan. Panduan ini berisi 25 indikator yang mencakup tiga aspek keberlanjutan (sosial, ekonomi, dan lingkungan) serta tata kelola berikut ini:
- Aspek sosial terdiri dari isu gender, kaum minoritas, dan masyarakat adat, hingga keamanan konsumen dan produk yang dijual.
- Aspek ekonomi meliputi alokasi biaya untuk mencapai target SDGs termasuk rantai pasok dan strategi inovasi, serta pelaporan keuangan yang transparan.
- Aspek lingkungan meliputi keterbukaan informasi tentang emisi GRK, energi, air, material produk, limbah, hingga konservasi serta rehabilitasi dan/atau restorasi lahan.
- Aspek tata kelola, mencakup keseluruhan tata kelola perusahaan, jaminan antikorupsi dan penyuapan, serta mekanisme grievance (penyampaian keluhan, baik antarkaryawan dalam lingkup internal perusahaan maupun kerja sama dengan pihak eksternal, seperti mitra, konsumen, dan sebagainya).
Disusunnya Panduan Investasi Lestari juga merupakan salah satu aksi nyata dalam evaluasi atas kebijakan-kebijakan investasi dan penyesuaian diri sehingga tidak hanya investasi tetap berjalan lancar, tetapi juga target #EkonomiMembumi bisa tercapai. Diskusi tentang upaya pelibatan UMKM dalam rantai pasok guna mewujudkan ekosistem bisnis berkelanjutan alias #EkonomiMembumi juga dilakukan dalam rangka mendukung peningkatan ekonomi nasional. Ditambah ada pula sesi partnership matching yang disediakan bagi para UMKM hasil kurasi sehingga bisa terhubung langsung dengan para enablers dan komunitas investasi berkelanjutan.
TENTANG KOALISI EKONOMI MEMBUMI
Sebuah gerakan bersama untuk mendorong tumbuhnya ekosistem investasi hijau untuk bisnis skala besar dan UMKM di Indonesia dengan kerjasama multipihak dan antar negara. Gerakan ini akan dinaungi oleh Deklarasi Bersama antara Pemerintah [Kementerian Investasi, Kementerian Koperasi UKM, SMESCO Indonesia, BAPPENAS & Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan] bersama asosiasi swasta dan komoditas [KADIN, APINDO, HIPPMI, PISAgro, CSP, SCOPI, SSI] dan Koalisi Mitra Pembangunan yang menunjukkan komitmen gotong-royong selama 5 tahun [2022 – 2026]. Hingga saat ini, Koalisi Ekonomi Membumi memiliki lebih dari 24 anggota mitra organisasi pembangunan yaitu: Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), ANGIN, APINDO UMKM, APKASI, ASYX Holdings, CDP, Cleanomic, CSP Indonesia, DENTONS HPRP, EcoNusa Foundation, Ecoxyztem Venture Builder, Entrepreneurs Organisation Indonesia East,, Greenhope, GRI, HIPMI Jakarta, Idelaju, Impact Hub Jakarta, Instellar, Katalys Partners, Keraton surya negara sanggau, Kopernik, Krealogi, KUMPUL, Lestari Capital, Lingkar Temu Kabupaten Lestari, Paloma Sjahrir Foundation, Pandegha Agrahita Loka, PISAgro, PLUS, Pratisara Bumi Foundation, SCOPI, SKSG Universitas Indonesia, Social Corporate Law Society (SOCOLAS), Social Innovation Acceleration Program (SIAP), Spice Land Indonesia, Stockholm Environment Institute, Supernova Ecosystem (Konstelasi & Equatora), Swadaya.id, Systemiq, Tanah Air Lestari, Traction Energy Asia, Tropical Landscapes Finance Facility, ukmindonesia.id, Universitas Widya Kartika Surabaya, YAYASAN INISIATIF DAGANG HIJAU (IDH), Yayasan Madani Berkelanjutan, Yayasan Strategi Konservasi Indonesia (Conservation Strategy Fund – CSF), Yayasan Rumah Energi.
Kontak Media:
- Adinda Aksari | Koalisi Ekonomi Membumi | 0878-8897-6133
- Karuna Tanuwidjaja | Koalisi Ekonomi Membumi | +62 858-1472-4249
- Fahmi Imam F | ASYX Indonesia | 0896 2243 9555 | fahmi.fauzy@asyx.com